Halaman

Selasa, 12 Februari 2013

Bekerja untuk Keabadian

Bekerja untuk Keabadian. Aku mengenal kalimat ini ketika membaca salah satu Novel dari Tetralogi Buru berjudul Jejak Langkah karya Pramodya Ananta Toer. Dalam novel tersebut diceritakan mengenai seorang Gadis Jepara. Jika melihat karakter dan jalan hidupnya, Gadis Jepara yangg diceritakan Pram adalah RA. Kartini yang berasal dari Jepara.

RA. Kartini mulai dikenal oleh umum melalui surat-suratnya kepada Nyonya Abendanon di Belanda. Surat-surat tersebut kemudian dibukukan dan diberi judul Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini mampu  membuka mata dunia mengenai rendahnya akses pendidikan bagi kaum perempuan pada saat kolonialisme Belanda di Indonesia. 

Kembali pada sosok Gadis Jepara. Ada salah satu pemikirannya yang menurutku sangat baik. Beliau mengatakan bahwa "Mengarang adalah bekerja untuk keabadian." Mengarang dalam pemikiran Kartini adalah menulis apa saja yang ada di dalam benaknya yang sekiranya akan mampu memberikan perubahan pada dirinya sendiri dan orang-orang yang membacanya.

Jika dibandingkan dengan terminologi baku dari Kamus Bahasa Indonesia antara menulis dan mengarang maka mengarang mengandung pengertian: 1) menceritakan/mengatakan sesuatu yang tidak benar; 2) mengada-ada; dan 3) pekerjaan tulis-menulis; sedangkan menulis mengandung pengertian: 1) membuat huruf dengan pena; dan 2) melahirkan pikiran atau perasaan. Dengan demikian, maka menulis mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan mengarang. Menulis dapat berupa kebenaran (non fiksi) ataupun tidak tentu kebenarannya (fiksi). 

Pengertian "mengarang" dalam pemikiran Gadis Jepara ternyata berbeda dengan "mengarang" bagi generasi saat ini. Saat ini, kata mengarang mempunyai konotasi negatif dibandingkan dengan menulis. Pun demikian, jika menurut beliau bahwa mengarang (sebut: menulis) adalah bekerja untuk keabadian, maka hal tersebut adalah sebuah hal yang sangat baik. Karya tulis yang dihasilkan dari pekerjaan menulis akan tetap ada (abadi) meskipun penulisnya telah tiada.Apalagi jika karya tulis yang dihasilkan mengandung data fakta dan nasihat yang bermanfaat bagi kebaikan umat manusia. 

Terakhir, aku sampaikan, marilah menulis dan tulislah sesuatu yang akan memberikan kebaikan bagi semua orang. Jika mengandung ayat Al-Quran, maka tulisan kebaikan tersebut akan menjadi ladang amal jariyah bagi semua orang yang akan membacanya. InshaALLAH, Wallahu'alam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar